Teknik SEO: 60 Menit SEO Audit

SEO Audit

Audit SEO merupakan salah satu tugas SEO yang paling penting, jadi kalau anda belum melakukannya, segeralah lakukan. Berikut adalah checklist yang perlu mendapat perhatian. Proses ini menghabiskan waktu hanya sekitar satu jam saja.

Audit SEO biasanya dilakukan sebagai langkah pertama SEO suatu website. Melalui proses ini, masalah-masalah yang ditimbulkan oleh kesalahan pada saat pembangunan website dapat diminimalisir. Harap dicatat bahwa “kesalahan” dimaksud adalah dari kaca mata SEO. Terpenting perhatikan Teknik SEO yang Harus Dihindari.

Teknik SEO: 60 Menit SEO Audit

Masuklah ke Google Search Console dan paket Web Analytics untuk website yang sedang anda SEO, dan proses siap dimulai. Jika anda belum memiliki akun Google atau website yang sedang anda hadapi belum terdaftar di dalam akun Google anda, anda harus melakukannya tersebih dahulu.

1. Kapan terakhir website didesain ulang?

Yang perlu mendapat perhatian serius adalah design ulang yang menyebabkan perubahan URL, struktur navigasi, dan isi. Perubahan seperti ini membawa pengaruh yang sangat besar dalam SEO. Bagian dari proses ini termasuk memeriksa data history pada Web Analytics untuk traffic pencarian yang non-branded.

Perhatikan apakah ada perubahan traffic yang signifikan, lonjakan-lonjakan baik naik ataupun turun perlu mendapat perhatian. Ini bisa menjadi petunjuk dalam melihat potensi masalah ke depannya.

2. Periksa jumlah halaman yang sudah ter-index.

Pakailah “site: ” di Google dan catatlah datanya. Kemudian periksa statistik index di Google Webmaster Tools (dalam kebanyakan kasus angkanya akan berbeda dengan “site: “. Bandingkan dengan jumlah halaman yang sesungguhnya dimiliki oleh website tersebut. Ini merupakan salah satu indikator potensi masalah ke depan.

Biasanya index halaman di Google tidak cukup akurat, jangan berharap kedua angka itu akan sama atau bahkan mendekati sekalipun, meskipun memang lebih dekat lebih baik. Ada banyak situasi dimana website yang memiliki ribuan halaman berkualitas tapi yang dicatat Google hanya 100.

3. Analisa arsitektur informasi.

Disini anda harus mundur sejenak dari SEO dan pergunakanlah website sebagaimana pemakai biasa. Lihat apakah strukturnya logis. Lihat apakah strukturnya mengalir dari topik global menjadi topik-topik yang lebih spesifik dan detail dengan alur yang wajar.

Arsitektur ini, aktualnya berupa link internal, memberikan hubungan kontekstual antar halaman. Semakin terstruktur semakin baik bagi pemakai, dan semakin baik pula untuk search engine.

4. Telusuri website sebagai search engine.

Fasilitas seperti SEO Browser memungkinkan anda melihat halaman website dengan kaca mata robot search engine. Pastikan semua link navigasi dapat ditelusuri. Pastikan elemen-elemen konten yang penting dapat terlihat. Jika disini anda menemukan masalah, proses sebaiknya dihentikan dulu.

5. Pastikan tidak ada duplikasi konten.

Pertama pastikan versi non-www diarahkan ke versi www dan sebaliknya. Kemudian lihatlah apakah ada halaman yang dirujuk dengan link yang berbeda. Misalnya dalam satu website, link menuju homepage ada yang menggunakan http://www.homepage.com ada juga yang menggunakan http://www.homepage.com/index.html.

Ada website yang memiliki banyak halaman yang dirujuk dengan menggunakan link yang berbeda. Misalnya http://www.website.com/kategori/produk25.html dan http://www.website.com/produk25.html.

6. Periksa kecukupan konten setiap halaman.

Banyak website, terutama e-commerce dan toko online yang memiliki masalah seperti ini. Menulis konten yang cukup untuk 1000 jenis produk yang dijual bukanlah perkara mudah. Tapi halaman yang hanya memuat gambar dan link navigasi, dengan hanya sedikit konten tekstual, dianggap sebagai konten yang tidak berkualitas oleh search engine. Mungkin malah akan dipandang sebagai duplikasi konten besar-besaran. Tanyakan pada diri anda sendiri, jika anda search engine, bagaimana anda akan menilai website yang memiliki 1000 halaman yang sama?

7. Perhatikan halaman yang menggunakan template.

Website travel kadang-kadang memiliki ribuan halaman tempat-tempat tujuan di seluruh dunia, tetapi isinya sama persis, kecuali nama kotanya saja yang diganti. Dari kaca mata search engine, ini sama saja dengan memiliki ribuan halaman kosong semua.

8. Penggunaan tag <title> dan <h1> yang benar.

Google Webmaster Tools bisa memberikan laporan mengenai duplikasi tag <title>, halaman yang tidak memiliki tag <title> tag, tag <title> yang terlalu pendek, dan laporan yang sama untuk tag <description>. Masuklah ke Diagnostics dan pilih HTML Suggestions.

Duplikasi <title> tag dapat menyebabkan fenomena kanibalisasi keyword, dimana lebih dari satu halaman dari suatu website berkompetisi untuk mendapatkan ranking untuk keyword yang sama. Situasi ini mirip dengan duplikasi konten.

Sebagai tambagan, pastikan bahwa keyword ditempatkan di bagian awal dari tag <title> dan juga <h1>. Jangan dahului dengan kata-kata lain, termasuk merk dagang.

9. Periksa XML Sitemap

Pastikan tidak ada bagian website yang penting yang terlewatkan. Pasikan juga bahwa URL menggunakan versi kanonikal. Jika rujukan ke halaman tertentu berbeda antara sistem navigasi website dan XML Sitemap, artinya XML Sitemap ini senjata makan tuan, membuat website dianggap melakukan duplikasi konten.

10. Periksa Robots.txt

Pastikan tidak ada bagian penting dari website yang di-exclude. Masuklah ke Google Webmaster Tools dan pergunakan built-in robots.txt checker (ada di bagian Crawler Access, di bawah Site Configuration). Fasilitas ini akan menunjukkan anda halaman yang dianggap Google tidak boleh dikunjungi atas perintah robots.txt file.

11. Lakukan pemeriksaan redirect.

Anda bisa menggunakan fasilitas seperti Live HTTP Headers. Masuklah ke http://website.com dan lihat apakah anda di-redirect ke  http://www.website.com. Kemudian periksa Live HTTP Headers untuk memastikan redirect menggunakan metode 301.

Kesimpulan

Audit cepat ini todak dimaksudkan sebagai pengganti audit menyeluruh. Meskipun demikian penggunaannya sebagai langkah awal bisa sangat membantu untuk menyasar masalah-masalah yang fundamental. Anda kemudian bisa mengarahkan developer website untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sebelum anda memulai audit yang lebih lengkap.

 

Teknik SEO: 60 Menit SEO Audit

About the Author: Lentera SEO

Cuma catatan kecil dari blogger amatir yang lagi belajar ngeblog

You May Also Like

Tinggalkan Balasan